Kamis, 01 Oktober 2009

(KontakJodohIslam) dengarkan ibumu...

Date : 24 April 2008 18:41

Dengarkan Ibumu
Fatikha Ant, April '07

Anakku,
Ibumu ini seorang perempuan.
Jangan...!
Kau ragu itu.
Segala lekuk tubuh sudah tegaskan.
Katanya maghnit,
diantara...
Kelembutan dan ketegasan,
Keramahan dan keangkuhan,
Keagungan dan kehinaan…
Kadang hanya kesenangan dari kegelapan.
Tapi Nak,
Jangan pernah remehkan Ibumu ini...
Pernah dengar tidak?
Perempuan seperti Ibu ini katanya adalah tiang negara.
Jadi tolong, jangan lecehkan...
dari rahimku kalian semua berasal.
Menginap demikian lama, hingga sesak nafas Ibu ini.
Tiada harga sewa yang pantas untuk itu.
Kemudian,
Ibu lahirkanmu.
Sebagiannya sebagai penerus Ibu nanti.
Tapi Nak, Ibu gundah....
bila kalian hanya berfikir sesederhana itu.
Karena sesungguhnya "Ibu" memang rumit.
Selagi Ayah kalian keluar,
Entah itu untuk kemulyaan atau kealpaan...
Banyak waktu Ibu bersamamu.
Menjagamu,
Dari intaian jahat udara di luar.
Terkadang yaa... hanya berdasar dari perasaan.
Karena Ibu ini makhluk dari banyak lapisan perasaan.
Dari tangan Ibu suapkan berbagai nutrisi,
dari belaian Ibu berikan kelembutan,
dari hardikan Ibu buat kedisiplinan,
dari sentuhan Ibu, kalian dibesarkan.
Jadi Nak,
Tolong jangan remehkan ini Ibu punya perasaan!
Dari buaian...
Bikin, kalian kadang menjadi terlalu besaar...
atau hanya jadi kroco saja...
Itu semua hasil anyaman perasaan Ibumu ini bukan?
Ooo.. ya...
Berarti setuju dong?!
Ibumu yang perempuan ini tiang negara.
Juga bisa jadi... penyangga dunia!
Loh!
Tidak bisa kalian sangkal itu.
Apalagi diributkan?!
Dengan dalih membela hak asasi perempuan.
Tapi ternyata topengnya eksploitasi perempuan.
Tolong, jangan sakiti ibumu seperti itu...
Maksud Ibu…
Bukan hanya "perempuan"
Bukan hanya simbol keelokan.
yang ditimang atau dilecehkan.
Kami juga tangguh oleh perasaan!
Bisa kami bikin tiang rapuh,
atau bikin tiang kukuh.
Jadi,
Jangan sering-sering lukakan.
Kami Ibumu yang perempuan,
Ya... yang kadang berfikir hanya dengan perasaan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar